BELAJAR
A. Pendahuluan
Setiap manusia di mana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar.
Seorang siswa yang ingin mencapai cita-cita tentu harus belajar dengan giat.
Bukan hanya di sekolah saja, tetapi juga harus belajar di rumah, dalam
masyarakat, maupun di lembaga-lembaga pendidikan ekstra di luar sekolah.
Untuk
dapat mencapai cita-cita tidak bisa dengan
bermalas-malas, tetapi harus
rajin, gigih dan tekun belajar. Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi
pandai dalam segala hal, baik dalam bidang
ilmu pengetahuan maupun
keterampilan atau kecakapan.
Dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid
sebagai peserta didik.(Abu Ahmadi,
2004:125)
Belajar
adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses
belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. (Muhibbin Syah, 2003: 89).
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
belajar bagi kehidupan seorang manusia. Manusia selalu dan senantiasa belajar
bilamanapun dan dimanapun ia berada
dan akan berlangsung seumur hidup, selagi
hayat di kandung badan.
Untuk itu maka belajar harus
dilakukan setiap orang secara maksimal agar dapat menguasai dan memperoleh
sesuatu. Karena itu perlu diketahui seluk-beluk belajar, terutama faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi berhasil tidaknya belajar seseorang.
B.
Pembahasan
1. Definisi Belajar
Kalau kita bertanya kepada kepada
seseorang tentang apakah belajar itu, akan diperoleh jawaban yang bermacam-macam.
Perbedaan pendapat orang tentang arti belajar itu disebabkan karena adanya
kenyataan, bahwa perbuatan belajar itu sendiri bermacam-macam.
Banyak jenis kegiatan yang oleh
kebanyakan orang dapat disepakati sebagai perbuatan belajar misalnya menirukan ucapan kalimat, menghafalkan
lagu, menghitung dan mengerjakan soal-soal matematika, dan sebagainya. Tidak
semua kegiatan dapat tergolong sebagai kegiatan belajar misalnya
melamun, marah, menjiplak, dan menikmati hiburan.
Dengan kenyataan di atas, terdapatlah banyak definisi belajar. Berikut
ini dikemukakan beberapa definisi
menurut para ahli.
Menurut
Witherington, dalam buku Educational
Psychology mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai suatu pola baru dari reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.(Dalyono,
2005: 211). Untuk Lengkapnya Bisa Anda DownLoad Gratis
Terimakasih Anda telah membaca tentang
Judul: MAKALAH: Konsep Belajar dalam Perspektif Psikologi Belajar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Sonin
Semoga informasi MAKALAH: Konsep Belajar dalam Perspektif Psikologi Belajar bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jika ingin mengkopi paste artikel ini jangan lupa sertakan alamat blog kami karyasonin.blogspot.com atau jika ingin terhubung dengan facebook anda klik suka pada link facebook dibawah ini
Judul: MAKALAH: Konsep Belajar dalam Perspektif Psikologi Belajar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Sonin
Semoga informasi MAKALAH: Konsep Belajar dalam Perspektif Psikologi Belajar bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jika ingin mengkopi paste artikel ini jangan lupa sertakan alamat blog kami karyasonin.blogspot.com atau jika ingin terhubung dengan facebook anda klik suka pada link facebook dibawah ini
0 komentar:
Post a Comment